Kekacauan yang Indah

Aku ingin menulis malam ini, 

Tapi jari-jariku berubah jadi ranting kering, 


Pikiranku seperti sungai mabuk, 

Berputar, berputar, menelan dirinya sendiri. 


Aku bahagia, aku sedih, aku bingung, 

Seperti burung yang lupa caranya terbang, 

Seperti badai yang mencintai laut, 

Tapi takut tenggelam dalam birunya. 


Hatiku bersyukur, pikiranku berontak, 

Mereka berperang seperti dua serigala liar, 

Menggigit, mencakar, mencuri cahaya, 

Sampai aku lupa siapa pemilik tubuh ini. 


Aku menatap langit malam

Bintang-bintang berjatuhan seperti dosa-dosa lama, 

Bulan tertawa miring, setengah mabuk, 

Seperti dewa yang lupa tugasnya. 


Seribu masalah menari di kepalaku, 

Seperti sirkus tanpa ringmaster, 

Badut-badut berlari di antara neuronku, 

Tertawa, menangis, tertawa lagi. 


Aku ingin tenang, 

Tapi otakku menyalakan api, 

Hatiku menuangkan bensin, 

Dan aku hanya duduk di tengahnya, 

Tertawa sambil terbakar pelan-pelan. 


Mungkin hidup memang begini, 

Seperti simfoni yang kehilangan notnya, 

Seperti puisi yang ditulis dengan darah, 

Seperti aku tertawa dalam kegilaan yang indah.


Komentar

Postingan Populer