Mendung dan Puisi Adalah Sahabat







Mendung dan puisi adalah sahabat. Mereka beresistensi dlm ideologi.

Harapan itu telah ber-evaporasi di tanah surgawi. Dia telah menemui ajalnya. Kini aku sibuk menguntai harapan baru.

Diam!
Diam, dan dengarkan..

Suara itu
Suara itu, entah darimana asalnya
Suara itu semakin lama semakin besar
Suara itu semakin berkecamuk dan melengking di telingaku
Oohhh...
Apa itu ?
Membuatku mencari dan ingin membunuh sumber suaranya..

Yaah..
Letupan itu ternyata persis di atas telinga kita
Dalam otak, dalam imaji surealis kita

Suara itu adalah harapan
Harapan untuk generasi penyambung
Harapan yang menimpa bahu kita
Untuk membangun kerajaan Nusantara
Dan membunuh koruptor dan membuatnya sengsara
Sehingga bisa memberi makan si marginal

Komentar

Postingan Populer